Kami menerima tulisan maupun foto pertunjukan. Silahkan kirim ke tomo_orok@hotmail.com

Senin, 05 November 2007

virus HIV, virus avian influenza dan virus teater

>>Yang tersisa semalam<<

Semalam (04 November 2007) saya baru saja mengikuti acara yang dibikin oleh IKON Bali. IKON Bali adalah salah satu LSM yang bergerak di masalah korban narkotika dan zat psikotropika.
Sembilan puluh persen pengurus dan anggotanya dalah para mantan pemakai dan pecandu yang sudah divonis HIV + dan aids.

Kemarin malam, bertempat di Wantilan DPRD propinsi Bali - Renon Denpasar, mereka membikin malam apresiasi. Seperti umumnya acara "orang muda", acara ini dipenuhi dengan hingar bingar live musik dari band-band lokal Bali. Disela-selanya ada semacam orasi dari IKON Bali. Disela-selanya juga, ada beberapa aktivis HIV?aids yang membacakan puisi karya mereka. Sungguh mengharukan. Saat mereka sudah divonis oleh paramedis dengan virus yang mematikan itu, tapi mereka masih semangat untuk survive..dan berkreasi.

Panggung Wantilan DPRD di kanan kirinya dipenuhi graviti-graviti hasil karya korban. Di sekitar gedung juga dihiasi beberapa spanduk dan poster (dengan tulisan tangan). Malam itu gedung wantilan dipenuhi penonton. Tua muda, pemakai, pecandu, yang tidak pernah memakai narkoba, intel polda, anak-anak SMA dan anak kecil yang dibawa orang tuanya bercampur jadi satu. Saya merasa nyaman diantara mereka.

Saya malam itu diminta bermain-main diatas panggung itu. Barangkali oleh para "teaterwan" itu cuma "sekedar". Biarin. Kapan saya bisa bersama-sama larut dengan mereka?

Sebelumnya, saya dihubungi oleh Gung Q, koordinator acara ini. Dia kurus. Saya kalah kurus dibanding dia. Dia bilang" Tom, bisa minta tolong ga? kami dari IKON, mau bikin blablablabla" panjang lebar dia cerita tentang orang-orang di dalam IKON. Intinya: dia pengen pas malam acara itu ada yang maen teater.

Ehm, teater? Dalam sebuah acara musik. Disempilin acara teater. Bolehlah. Toh di Denpasar - saya pikir - masih secuil orang yang pernah liat teater. Macam teater juga masih secuil.
Teater? benda apa itu? Lawak? Operet? Drama? paling kayak gitu..

Malam kemarin saya penuhi permintaan Gung Q. Saya main. Main-main.
(setelah seharian ngurusin flu burung yang ga kelar-kelar. Ambil virus, tanam virus di telur berembrio, penen virus, Uji HA/HI, positif ngga nya virus avian influensa itu..wuuuh)

Dan saya main-main lagi dengan virus. Virus teater. Tak mungkin saya main teater model drama di acara musik. Mau mainin jadi bapak yang punya anak kena Aids? wuhakakak ga lucuuu...operet? nyaingin tukul?

Tak. Saya cuma punya modal tubuh. Tubuh saya bisa digerakin.
Malam itu saya bergerak. Meski bagi beberapa orang bilang nari, breakdance..terserah. Saya menggerakan tubuh saya, sedikit bla-bla dan menjahili penonton. Ya, saya sekedar mau bilang: saya sama dengan kamu. Kita sama.

Malam kemarin semakin membukakan saya: ada banyak sahabat-sahabat kita - yang di Bali jumlahnya ribuan - yang dihinggapi virus HIV yang perlu support dari kita. Dan tentu kita juga mesti menjaga diri kita, tanpa mengucilkan mereka.

Salam.


Tidak ada komentar:

General Rehearseal

General Rehearseal
a Time between Us by Teater Satu Kosong Delapan

Exercise

Exercise
Teater Satu Kosong Delapan