Kami menerima tulisan maupun foto pertunjukan. Silahkan kirim ke tomo_orok@hotmail.com

Rabu, 14 November 2007

Teater Bali dan Pekerjaan Rumah

>>catatan satu<<

Hari ini saya pengin ngobrolin pekerjaan rumah (kelompok) teater (di) Bali.

Berbicara Bali, acap kali cerminnya mengecil menyempit menjadi -hanya- seputar Denpasar. Ini jelas tidak adil. Padahal ada sembilan kabupaten dan kotamadya di Bali. Namun kenyataannya, berbicara teater modern dan penyebarannya di Bali memang tidak merata.

Denpasar, Negara dan Singaraja barangkali akrab dengan pementasan-pementasan teater. Meski, sebenarnya itupun masih seputar ibukota kabupaten -atau bahkan- seputar kampus saja. Belum mencapai kota kecamatan apalagi sampai ke banjar-banjar.

Enam kabupaten lain yakni Badung, Bangli, Gianyar, Klungkung, Karangasem dan Tabanan hampir-hampir sayup semampai bisikbisik teaternya. Dalam setahun, belum tentu ada pementasan teater modern di enam kabupaten itu.

Secara kepadatan penduduk dan pendapatan perkapita, Badung menempati ranking pertama. Dengan mengandalkan obyek wisata pantai Kuta dan Nusa Dua, Badung cukup banyak dikunjungi wisatawan domestik dan manca. Bila kita sambung sambungkan dan mencari-cari pertanyaan maka akan muncul pertanyaan: mengapa malah di Badung tak ada kelompok teater modernnya? Kenapa jarang ada pementasan teater modern di Badung? Padahal banyak penduduk dan pendapatannya diatas rata-rata? calon penonton juga banyak? bule-bule lagi.

Gianyar, mempunyai banyak tempat wisata pantai, juga pusat art-nya Bali. Gianyar mempunyai Ubud, desa seni yang lebih banyak dipadati tamu-tamu asing. Mengapa di gianyar jarang ada pementasan teater modern? Tidak ada aktivitas teater modern? Padahal semestinya kemungkinan pertemuan budaya bisa terjadi di Ubud.

Dari Bangli, Karangasem dan Tabanan di dapat pertanyaan yang sama. Kenapa?



Tidak ada komentar:

General Rehearseal

General Rehearseal
a Time between Us by Teater Satu Kosong Delapan

Exercise

Exercise
Teater Satu Kosong Delapan