Kami menerima tulisan maupun foto pertunjukan. Silahkan kirim ke tomo_orok@hotmail.com

Senin, 22 Oktober 2007

Aya Naon?

>>12 siang waktu Denpasar<<

Kenapa tiba-tiba Creamer Box melintas di otak? aya naon dengan Bob Teguh?
>> tiga kali Creamer Box - grup teater olah body cinta dari Bandung - memamerkan karyanya di Bali.

Tahun 2002
>> Creamer Box mementaskan naskah Waiting for Godot nya Samuel Beckett. Satu kali lawatan pentas, mereka main di dua tempat. Yang pertama di Wantilan Taman Budaya Denpasar. Yang kedua main di Galeri Mas Yanniek Ubud.
Luar biasa. Kata itu yang terucap dari para penonton seusai menyaksikan pertunjukan mereka. Dengan mengandalkan gerakan-gerakan sirkus yang atraktif, penonton dibikin terpesona. Kalimat-kalimat percakapan antar aktor yang diucapkanpun wuswuswuswus....Sungguh perlu stamina yang luar biasa.

Tahun 2003
>> Satu tahun setelah memainkan Waiting for Godot, Bob Teguh kembali membawa teaternya ke Bali. Dengan naskah Hamlet nya William Shakespeare,
Creamer Box kembali membikin dagdigdug jantung penonton.

Creamer Box datang atas undangan Sanggar Posti bekerjasama dengan Komunitas Seni di Denpasar untuk pentas di "Performa 3 Pertunjukan". Acara tersebut berlangsung tanggal 6-7 Nopember 2003 di Taman Budaya Denpasar
Selain Creamer Box, Kelompok teater dari luar Bali yang turut berpartisipasi adalah kolaborasi antara Kelompok Kaki Langit dan Komunitas Belok Kiri Jalan Terus (BKJT) dari Malang.

Dan, penonton banyak yang bilang: Anjriiittt!! kok bisa aktornya "jumpalitan" kayak gitu ya? latihannya gimana ya? ini teater pa akrobat ya? Aktornya bekas atlet senam kalee yaaa..

Ada juga fans-fans Creamer Box yang selalu mengikuti perkembangan "artistik" Creamer Box berkomentar: Payah. Ni maennya kurang maksimal. Vokalnya ga keluar. Monoton. Kurang greget, ngga kayak Waiting for Godot dulu.

ehm, susah ya kalau sudah punya patokan "nilai" artistik yang bagus?

Tahun 2006
>> Creamer datang lagi ke Bali, nyiramin penonton dengan pertunjukan Lawan Catur. Mereka pentas tak lagi di Denpasar. Mereka lebih memilih maen di Sanggar Bona Alit Gianyar dan Singaraja.

ehm, si Bob kayaknya sudah pe de abiiis bila Creamer Box sudah punya penggemar fanatik di Bali.

Benar! meski pertunjukannya di dua kota yang jauh dari pusat ibukota Bali, namun pertunjukan Lawan Catur tetap didatangi penonton-penonton lawas dari Denpasar. Ya bolehlaaaah...

Apa komentar penonton?
Creamer Box masih tetap mempesona di wilayah olah body cintanya. Namun teteeep..kedodoran di bagian pengucapannya....wuhuhuhuhuhu..

Apa komentar Creamer BOb?
>> Manusia teh nte aya yang sempurna. Yang sempurna mah milikna mild ajaaaah. Tapi paling ngga khan aya yang manonjol getuuu...
Nah, sebab itu latihaaaaan ajaaaah deeeeh aaaaah

Lantas, kenapa tiba-tiba Creamer Box melintas di otak?



Tidak ada komentar:

General Rehearseal

General Rehearseal
a Time between Us by Teater Satu Kosong Delapan

Exercise

Exercise
Teater Satu Kosong Delapan