Kami menerima tulisan maupun foto pertunjukan. Silahkan kirim ke tomo_orok@hotmail.com

Minggu, 06 Januari 2008

Penonton 5 menit (SMS dan Motor adalah kuncinya)

>> Catatan dari bunyirantau@yahoo.com <<

Kalo dibilang capek mungkin tidak juga.
Tapi kalo dibilang ngga capek, kayaknya salah juga.
Seminggu ini
Sudah seminggu ini saya nemenin tamu dari Belgia dan US. Ya tiga orang yang sampai saat ini pun saya tidak tahu apakah negara di atas adalah negara mereka. Tamu? terlalu serius jika disebut tamu kayaknya. Karena mereka tidak berprilaku seperti itu. Mereka hanya temen yang kebetulan mampir dan kebetulan saja saya ada di Bali.
Saya tidak menyebut mereka sebagai bagian dari kunjungan Pariwisata. Jelas mereka tidak datang untuk hal itu. Bahkan ketika mereka berada di Kuta sekalipun mereka tidak terlihat seperti Turis yang sedang berlibur. Mungkin hanya warna kulit mereka saja yang tampak jelas menenujukkan kalo mereka memang bukan orang lokal.
Nah dalam kaitan ini saya tidak akan berbicara tentang asal-usul mereka. Yang mungkin dibahas dalam tulisan ini adalah aktivitas mereka yang bagi saya cukup inspiratif untuk perkembangan teater ke depan (mungkin juga kesamping). Mereka datang ke Indonesia untuk bermain (musik dan sirkus), tapi bukan di tempat-tempat wisata yang mewah, melainkan di jalan-jalan, atau di kafe-kafe yang sebenarnya lebih pantas dianggap warung. Bahkan waktu di Jogjakarta mereka memainkan keahlian mereka di kampung-kampung.
Nah yang menjadi bahan inspiratif mereka adalah, cara mereka mendapatkan dan menarik simpati penonton. Jelas tujuan mereka adalah uang. Semakin banyak yang nonton akan semakin banyak pula saweran yang didapat. Jujur dengan kualitas musik yang tidak diatas rata2 dan dengan kemanpuan exting yang sederhana mereka mampu menawarkan tontonan yang berbeda dengan pangung hiburan di Bali pada umumnya.
Dari jalanan yang sepi hanya dalam 5 menit menjadi ramai. Mo tahu caranya, ini sekilas tentang konsep pertunjukkan mereka.
1. Mencari sudut jalan/tempat yang fokus (rame menurut rafael: Orang2 hanya akan mengejek pertunjukkan kami, jelas karena kami bukan Artis).
2. Mebuat kegaduhan (menarik/harmonis) untuk sekedar mencuri perharian mereka.
3. Memainkan hal yang tidak biasa namun membuat mereka tetap diam menonton sampai pertunjukan berakhir. (Biasanya dengan gerakan 2 aneh yang unik atau dengan bercerita sesuatu hal yang lucu sesuai dengan kebiasaan penontonnya)
Yang pasti mereka selalu mengedepankan mood dan prilaku penonton.
Mereka tidak asyik dengan permainan mereka jika mereka tidak melihat penonton senang. Inti dari permainan mereka adalah "KOMUNIKASI DENGAN PENONTON."
Mungkin itu dulu yang bisa dibahas dalam tulisan ini, karena Mas Yonas sudah dipaksa untuk mengantarkan ke UBUD. Biasa, Ketewel harus tutup.
Tidak semua Bule artis bagus,
Artis bagus tidak selalu bermain bagus,
Bermain bagus tidak selalu banyak penonton,
Banyak penonton...Gampang!
Hanya butuh waktu 5 menit
Note: SMS dan MOtor adalah kuncinya.


Teater, improvisasi!

Tidak ada komentar:

General Rehearseal

General Rehearseal
a Time between Us by Teater Satu Kosong Delapan

Exercise

Exercise
Teater Satu Kosong Delapan