WAKTU DAN ABSURDITAS CHEKOV
Catatan oleh: Abu Bakar
Sunyi absurd, tepuk tangan absurd, ruang teater yang kosong lebih absurd. Vasili Svietlovidoff – komedian 68 th. yang lebih dari 40 th. hidup menggeluti dunia teater lewat Nyanyian Angsa karya Chekov, akan memaparkan kesunyiannya itu. Sunyi yang menakutkan, tepuk tangan yang menggairahkan hampir jadi ciri khas Chekov bahwa dia jarang memberi kesempatan kita untuk lepas tertawa tanpa menitipi sejumlah luka, hingga yang lahir cuma senyum. Senyum yang sama juga diharapkannya dari penonton saat kita menonton Racun Tembakau komedi lain karyanya. Kesukaan mencampur tragedi dan komedi, dan meramunya dalam struktur lakon yang tak konvensional, membuat pementasan Nyanyian Angsa oleh teater LAH (Look At Heart) kali ini patut disimak. Namun adonan absurd sekarang ini lahir dari tangan Dadi Reza Pujiadi sebagai Vasili Svietlovidoff, yang disamping bermain juga sekaligus menyutradarainya. Sementara peran Promter (pembisik) diambil oleh oleh Patrick Christian Leslie Erlangga. Kecendrungan mana yang akan dia pilih, malam ini kita akan melihatnya lewat NA adaptasi Djohan Nasution.
Tentu kita banyak berharap bahwa LAH akan jadi lokomotif lain yang mampu menggeret gerbong teater
Wassalam
Abu Bakar
Catatan Sutradara…
oleh: DADI REZA PUDJIADI
Vasilli, saya, dua buah liang berkat…
Apakah saya adalah dia? Ketika Vasili berada di puncak sadarnya, ia bagai angin yang menapikan debu, atau tiupan sangkakala yang sembunyikan suara, ia menolak semua… Ia tak dapat membuang itu. Apa mungkin? Jika mampu, dan punya alasan, dapatkah Vasili lari dari kenyataan yang sekian lama dia bentuk? Dunia yang bernama Teater? Acting yang sudah menyatu dalam napasnya selama 40 tahun? Dapatkah ia sangkal?
Saya boleh sesekali atau lebih bersumpah serapah atas secuil penderitaan yang kadang datang bersama sangsi, atau tersenyum dengan luka tak pernah mau berhenti tersenyum. Namun inilah pilihan sesungguhnya. Saya tak mau berbohong, saya tak mampu berbohong, tak mampu…
Ah, saya memang sudah jadi dia. Toh, seperti Vasili saya sudah merasa sok gagah di usia muda.
Membaca naskah Nyanyian Angsa membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Lakon ini tak pernah membuat saya berhenti tersenyum. Senyum penderitaan Vasili bertransformasi ke dalam bayangan saya. Mabuk, usia tua, terbuang, semangat…
Lakon ini pun tiba-tiba membuat saya mencoba meneropong dua buah liang yang selama ini menjadi berkat saya di dunia. Tentu saja. Manusia lahir dan mati. Keluar dari liang rahim telah menunggu liang kubur. Itulah berkat saya, dan saya merasa punya keinginan berguna. Menjadi berharap, setelah nikmatnya air tetek ibu, di liang lain telah menunggu sungai susu...
Vasili berada di liangnya, yang juga liang saya. Saya merasa terkurung, saya juga jatuh cinta, sekaligus sangsi. Tapi semangatLah membuat saya percaya…
Salam
Look At Heart
Hubungan antara karya pentas dengan masyarakat layaknya harus seperti hubungan dua orang sahabat. Saling menjaga dan mengisi kekurangan, dan terutama pengertian. Tanpa kita sadari telah lama hubungan yang dulu harmonis, telah pula renggang, berjalan sendiri-sendiri di tempat yang gelap dan suram. Pentas “Nyanyin Angsa” karya Anton P Chekov terjemahan Djohan A. Nasution, oleh komunitas Look At Heart mencoba menyatukan dan mengajeg-kan kembali kemesraan itu. Isi cerita yang berisi ketakutan-ketakutan akan masa lalu yang jaya, ketakutan terhadap hilangnya kepercayaan dan mungkin, kesepian dapat membuahkan kesan mendalam bagi kita yang hidup di negeri ini. Nyanyian Angsa juga memberi sebuah nilai tentang pentingnya mencintai dan menjaga hidup, agar tak selalu merasa ringkih, tolol, ketakutan dan merasa disia-siakan.
Look At Heart
Look At Heart berdiri di Denpasar, tepatnya pada tanggal 01 April 2005. Sebuah komunitas yang bergerak di bidang kesenian. Khususnya seni teater. Nyanyian Angsa karya Anton P Chekov ini adalah produksi pertama Look At Heart. Lihat Ke Hati. LAH berusaha bijaksana, tanpa pretensi membaca diri sendiri, alam kecil dan alam besar tempat kami berada. Lah adalah inti doa dalam menjaga proses berkesenian kami. Lah, memang harus ada.
Alamat sekretariat: Jl. Teuku Umar, Gang Rajawali no. 8 Denpasar- Bali.
Contak person. 081805672862 (maliana)
Pentas:
- Minggu, 17 September 2006,
di Teater La Jose-SMAK Santo Yoseph,
Jl. Serma Kawi no. 4, Denpasar.
- Jum’at, 22 September 2006
di Wantilan Art center,
Jl. Nusa Indah, Denpasar.
PROFIL
Pimpinan Produksi
Maliana
Beberapa kali me-manage pertunjukan teater dan sebagai lighting dalam pementasan,antara lain: Lysistrata (2003), Fragmen Basi Pars Pro Toto (2003), Harga Vagina (2005), Topeng (2006). Pertama kali menulis sekaligus menyutradarai naskah Harga Vagina dalam Parade Temu Teater Perempuan 2005.
Sutradara & Aktor
Dadi Reza Pujiadi
Pengalaman pertama keaktorannya adalah tahun 1987 ketika bermain drama di panggung HUT Kemerdekaan RI di kampungnya, tahun 1989 ikut Sanggar AGA (Anak Gudang Air) yang sering mengisi acara Cerita Untuk Anak di TVRI. Tahun 1996 ikut Diklat Pelatih Teater dan Workshop2 teater. Menulis Naskah Teater, Film. Beberapa naskah pernah ditulis dan disutradarai sendiri seperti: Cerita di Balik Layar (1999), Awas Gajah Di Depan Mata (2000), Kawin Muda (2001), Bashar (2003, Wasiat (2005)), GOL(2005), juga: Lysystrata (2003), Sampek&Engtay (2004), BOSS (2005), AUT (2005) dll. Dia juga bisa menata musik untuk pentas.
Aktor
Patrick Christian Leslie Erlangga
Siswa kelas 3 SMAK Santo Yoseph. Anggota Teater La Jose sebuah komunitas ekstra-kurikuler di sekolahnya. Pernah jadi ketua Panitia Gelar Teater La Jose Se-Bali, pertama kali mengenal peran serius adalah ketika bermain lakon Umang-Umang karya Arifin C Noor, pernah jadi sutradara Lakon Lampu-lampu di Taman karya Mas Ruscita Dewi. Terakhir menjadi aktor pria terbaik 2 di PSR ketika berperan sebagai Rody dalam naskah Pelangi karya Nano R Tiarno. Kali ini ia ditantang jadi Nikita Ivanitch. Prompter yang terjebak permainan tolol Vasili.
Pelaksana Produksi
Navynia Mutiara
Mantan Ketua Teater La Jose yang kini jadi mahasiswa Ekstensi Sastra Inggris UNUD. Pernah terlibat sebagai Aktor dalam Lakon Lysystrata (Teater La Jose) tahun 2005.
Bayu Krisna Adhyatma
Mulai mengenal teater sejak terlibat sebagai crew artistik dalam beberapa produksi di Teater La Jose di awal tahun 2006 sebagai simpatisan. Pernah turut bermain sebagai aktor dalam pementasan drama musikal dan fragmentasi Minggu Pagi Di Sebuah Puisi ( Teater la Jose, 2006)
Artistik
Elvis O. Parluxtond
Bersama sejumlah kelompok teater di Bali sering terlibat produksi baik sebagai penata panggung maupun penata lampu, diantaranya : Death of A Salesman (KelompokSatuKosong Delapan, 2004), Melamar Tuhan, Aku Bukan Perempuan Lagi, Anjing Perempuan, Badan Bahagia (Cok Sawitri, 2003 - 2005), Nyunyann...Nyunyenn (Kelompok RakaRai, 2005), Minggu Pagi di sebuah Puisi (Teater La Jose, 2006) dan beberapa nomor pentas lainnya.
Tata Lampu
Nur Setyanto
Dikatakan sebagai pemuda seperempat abad lebih yang sering bergelut bersama arus listrik, membuat segala ke-bentuk, ke-rupa, ke--- indahnya cahaya. Mau tahu segalanya bersinar…(tukang lampu keliling). Selain bergelut di Teater Air Tanah juga pernah terlibat dalam proses produksi diantarana : Death of A Salesman (KelompokSatuKosong Delapan, 2004), Nyunyann...Nyunyenn (Kelompok RakaRai, 2005), Minggu Pagi di sebuah Puisi (Teater La Jose, 2006), serta di beberapa bentuk proses produksi dan pementasan di
Tata Musik
Selasa Kliwon
Berdiri akhir 2003, adalah sebuah kelompok musik yang bermarkas di kampus Sastra Jl. P. Nias Denpasar. Dalam kerja kreatifnya, Selasa Kliwon selalu mengusung kebebasan dalam memainkan instrument dan jenis musik terutama dalam nuansa etnik. Pernah terlibat mengawal tata musik dalam beberapa nomor pementasan teater : Harga Vagina (Komunitas BoeKoe, 2005), Drama Reading Waiting For Godot (Tunjung Putih – Ubud Fest.2005), Takoet (SatuKosongDelapan,2006)., selain itu, Selasa Kliwon sering juga meramaikan pentas – pentas musik kontemporer di Denpasar.
Tata Rias & Kostum
Yuanita Ramadhani
Terlibat dalam berbagai pementasan di Bali dan luar Bali, baik sebagai actor, penata musik, penata rias & kostum serta Stage Manager, diantaranya; Melamar Tuhan, Puitika Melamar Tuhan, ¼ Melamar Tuhan, Aku Bukan Perempuan Lagi, Anjing Perempuan, Badan Bahagia, (Cok Sawitri 2002-2005), Death Of Salesman (Kelompok Satu Kosong Delapan, 2004), Malam Jahanam (Teater Orok Noceng, 2003) , Nyunnyann…. Nyunnyenn (Kelompok Raka-Rai, 2004), Minggu Pagi Di Sebuah Puisi (Elvis O.Parluxtond/Teater La Jose 2006) Harga Vagina (Maliana, 2005), dan beberapa nomor pementasan lainnya.
Properti & Tata Pentas
Obe Achmad Marzuki
Kelahiran. Jakarta 30 Juli 1975 Anak pertama dari tujuh saudara. Dari pasangan (Alm) MH. Thamrin dan Sri Maryati ini sering membatu kawan – kawan kesenian ketika di
Agus Juliartha & Mario J. Fony
Keduanya saat ini aktif menjabat sebagai ketua dan wakil ketua Teater La Jose. Sebagai aktor, pernah juga terlibat dalam beberapa nomor pementasan & happening art Teater La Jose diantaranya : Umang-umang (2004) Pelangi (2005-2006) Minggu Pagi di Sebuah Puisi (2006).
Still Camera
N.Sinaga
Tukang foto keliling. ..
Ipank,emak ku memanggil
Salam kenal, Anak Jakarta yang lagi ber-atmosfer di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar